Thursday, 22 October 2015

Mendidik Anak Santun Saat Emosi

sobat jalanblusuk - assalamualaikum warah matullah hiwabarokatu Marilah kita mengingat kembali kapan terakhir kita marah.

Mungkin diantara kita marah terakhirnya kemarin lusa, satu minggu yang lalu, sebulan yang lalu, bahkan 6 bulan yang lalu. Dalam sebuah riwayat, Rasulluah Saw bersabda :"Orang kuat bukanlah orang yang menang bergulat, tetapi yang disebut orang kuat adalah orang yang bisa mengendalikan dirinya pada saat marah" (HR. Bukhari dan Muslim).

Beberapa fenomena dibawah ini dapat membantu kita bagaimana mendidik anak mempunyai kesantunan bahkan saat ia marah, yaitu :


  1. Ada sseorang ibu yang konsultasi tentang dirinya. Setiap kali ia melihat putranya bermain tanah dan air membuat bajunya kotor, ia mudah marah dengan memukul anak tersebut. Sejenak kemudian redalah amarahnya, ia menyesali perilakunya dan meminta maaf kepada putranya. Namun kejadian tersebut berulang kali tanpa ia mampu mengendalikan dirinya. akhirnya dia mendapatkan suatu fakta bahwa saat ia masih kecil ia juga didik oleh orang tuanya yang selalu marah marah jika melihat dirinya bermain kotoran dengan tanah dan air.
  2. Beberapa anak kurang mampu mengontrol dirinya ketika dia marah orang tua selalu menuruti keinginannya daripada menolaknya. seorang anak perlu merasakan pengalaman diterimanya permintaannya, sebagaimana ia juga perlu merasakan pengalaman ditolak permintaannya. Seorang anak yang permintaannya ditolak akan berlajar bagaimana ia mengontrol dirinya pada saat merasa tidak nyaman karena penolakan tersebut. Sebaliknya anak yang selalu diterima permintaannya akan selalu menuntut untuk mengikuti permintaannya dan ia tidak siap jika suatu saat ditolak.
  3. Beberapa orang tua tidak siap melihat anaknya mengangis dengan segera memberikan apa yang ia minta sehingga ia tidak jadi menangis. padahal menangis bagi manusia adalah jenis pengungkapan emosi yang paling sehat. Seseorang yang menghadapi sedih yang sangat luar biasa dan merasakan beban yang begitu berat, tiba-tiba seluruh kesedihan dan beban tersebut berkurang bahkan hilang sesaat setelah ia menyelesaikan tangisannya.
  4. Beberapa anak meluapkan emosinya dengan cara menyakiti dirinya sendiri baik membenturkan kepalanya ke dinding, atau mengigit jari jari tangan. Kondisi ini sering dipicu oleh sikap otoriter dan keras orang tua dalam mengjadapi rasa marah dan emosi anaknya. Di sinilah diperlukan sikap yang bijak dan lemah lembut dari orang tua didalam menghadapi kemarahan dan emosi anaknya.
Dari keterangan diatas, selayaknya anda anda yang telah menjadi orang tua harus tepat dalam mempertimbangkan dalam hal mengikuti kemauan anak anda. Terkadang anda harus melihat apakah keinginan anak anda dapat bermanfaat bagi anak anda ? jika toh tidak bermanfaat lebih baik anda tidak mengabulkan permintaan anak anda. lho kenapa ? karena jika toh anda mengabulkan permintaan anak anda yang tidak bermanfaat, anak anda pasti akan lebih banyak menuntut permintaan kepada anda.

Yah, sekali kali anda sebagai orang tua juga harus mengabulkan permintaan anak anda walaupun permintaan itu aneh aneh dalan tanda " tidak bermanfaat" untuk sebagai penyemangat bagi anak anda.

itu semua kembali kepada diri anda sendiri sebagi orang tua, toh saya juga selaku sebagai anak juga merasakan apa sih yang diinginkan kepada orang tua. kita selaku anak hanya meminta walaupun dalam pandangan orang tua tidak bermanfaat, tetapi bagi kita selaku anak berfikir itu bermanfaat karena kita juga berfikir terlebih dahulu sebelum meminta ( tidak semua anak gaco meminta tanpa berfikir dahulu ).

Oleh karena itu marilah kita selaku anak dan orang tua saling mengerti satu sama lain, anak mengerti orang tua dan orang tua mengerti anak.

Oke, sekian postingan kalin ini semoga bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah ilmu pengetahuan kita dan menjadikan kita menjadi yang lebih baik daripada sebelumnya, mimin selaku admin  mohon maaf jika ada kata kata yang tidak berkenang di hati kalian, dan jika ada salah pengetikan mohon maklum mimin juga manusia yang tidak luput dari kesalahan. share like dan berikomentar. terimakasih, maaf merepotkan, sekian.

akhir kata, wasalamualaikum warah matullah hiwabarokatu.

Related Posts

1 comment:

  1. Memang sebagai orang tua ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya, meskipun sering dengan cara yang kurang tepat. Sering orang tua sulit mengondisikan kapan waktunya tegas dan kapan waktunya lunak. Disaat mereka tegas, seringkali pula mereka melakukan dengan kasar hingga marah-marah. Artikel yang bagus gan...sangat mendidik

    ReplyDelete